Minggu, 12 Februari 2017

CATATAN DARI MELAKA





Hari menunjukkan pukul 15.30 waktu setempat. Saya dan seorang teman bergegas turun dari bus yang mengantar kami ke Melaka Sentral. Perjalanan kami selanjutnya menuju Bangunan Merah atau yang dikenal juga dengan nama Stadthuys. Di kawasan ini banyak sekali bangunan-bangunan bersejarah yang masih terawat. Oleh karena itu, Melaka dikenal dengan Bandar Bersejarah Melaka.
 


Oh ya, dalam sejarah yang saya baca Melaka ini didirikan pada tahun 1405 oleh Parameshwara yaitu Pangeran Hindu dari Kerajaan Sriwijaya. Beliau melarikan diri ke Melaka karena serbuan dari Majapahit. Untuk mengenang beliau, namanya diabadikan jadi nama sebuah jalan di Melaka.

Sabtu, 11 Februari 2017

MELIHAT RORO JONGRANG DI PRAMBANAN

Setelah istirahat semalam di losmen Jl. Sosrowijayan, pagi itu, kami jalan-jalan dulu ke Tugu Jogja yang arahnya ke utara dari Stasiun Tugu. Setelah puas duduk-duduk dan foto-foto, perjalanan kami teruskan ke salah satu warung gudek. Jadilah kami makan dulu disana, seporsinya sekitar 8000an. Puas makan-makan, saya lanjutkan ke halte naik Bus TrasJogja 1A  jurusan ke Candi Prambanan. Ongkosnya sekitar 3500an.

Perjalanan memakan waktu 1 jam-an. Dalam bus, saya mendengar percakapan seorang anak remaja dengan turis yang berasal dari Jepang. Tampaknya sijepang sangat senang dapat kawan bicara. Ketika si anak remaja turun, dia memberi salam dengan kata"Ja ne:" yang artinya samai jumpa lagi, sijepang membalas salam perpisahan dengan akhir kata "kawaiii" yang artinya imut sekali.

Minggu, 05 Februari 2017

HIRUK PIKUK MALIOBORO

Senja itu, saya sepakat dengan istri melanjutkan perjalanan ke Jogja dengan kereta api Prameks (Prambanan Ekspres) di Stasiun Purwosari. Setelah capek mengelilingi Solo, kami leyeh-leyeh aja di ruang tunggu penumpang sambil menunggu kereta datang.



Di tiketnya diberitahu bahwa keberangkatan dimulai jam 5 sore dan akan sampai sekitar jam 6 di stasiun Tugu Jogja.Ternyata nggak jauh-jauh amat jaraknya.  Saat kereta datang, penumpang sebagian sudah ada yang naik dari Stasiun Solobalapan. Terpaksa saya berdiri, untungnya istri saya bisa duduk.
Di perjalanan saya melihat di sisi sebelah kanan kereta ada Gunung Merapi dan Gunung Merbabu berdiri kokoh. Dan disebelah kiri menjelang sampai di Jogja saya melihat Bandara Internasional Adi Sucipto.
Menjelang Magrib kami sampai di Stasiun Tugu. Setelah tanya sedikit arah Malioboro kepada salah seorang mahasiswa di sana, akhirnya kami sampai.