Senja itu, saya sepakat dengan istri melanjutkan perjalanan ke Jogja dengan kereta api Prameks (Prambanan Ekspres) di Stasiun Purwosari. Setelah capek mengelilingi Solo, kami leyeh-leyeh aja di ruang tunggu penumpang sambil menunggu kereta datang.
Di tiketnya diberitahu bahwa keberangkatan dimulai jam 5 sore dan akan sampai sekitar jam 6 di stasiun Tugu Jogja.Ternyata nggak jauh-jauh amat jaraknya. Saat kereta datang, penumpang sebagian sudah ada yang naik dari Stasiun Solobalapan. Terpaksa saya berdiri, untungnya istri saya bisa duduk.
Di perjalanan saya melihat di sisi sebelah kanan kereta ada Gunung Merapi dan Gunung Merbabu berdiri kokoh. Dan disebelah kiri menjelang sampai di Jogja saya melihat Bandara Internasional Adi Sucipto.
Menjelang Magrib kami sampai di Stasiun Tugu. Setelah tanya sedikit arah Malioboro kepada salah seorang mahasiswa di sana, akhirnya kami sampai.
Hal pertama dilakukan adalah mencari penginapan. Karena Malioboro terkenal dengan tempat penginapan murahnya di Jalan Sosrowijayan, kami langsung tancap ke sana.Dan setelah lama negosisasi akhirnya kami mendapatkan tempat penginapan seharga 200 ribu. Lumayanlah ada kamar mandi di dalam kamar, juga karena saat itu musim liburan. Banyak juga lho turis asing yang nginap disana karena yaitu tadi murah meriah dan ramah tapi tidak muntah hehehe
Setelah bersih-bersih, kami shalat berjamaah di masjid yang kebetulan dekat penginapan. Dan kemudian barulah kami lanjutkan dengan petualang ke Malioboro melihat hiruk pikuk suasananya malam itu. Ada yang mengadakan pementasan angklung, ada yang parade patung dan robot, ada yang jualan sovenir murah, jualan makanan dan minuman dan tak lupa lesehannya. kami menyusuri Malioboro sampai titik nol. Bayangkan sampai jam 11 malam masih banyak orang berlalu lalang. Sebenanrnya kalau siang hari kita bisa melihat bangunan-bangunan sejarah lebih jelas seperti kraton, Benteng Vredeburg, Kantor Pos gedung lama, dan BNI gedung bersejarah, Puro Pakualam, Gedung Agung Yogyakarta yang merupakan istana presiden dan lain sebagainya.
Suasana malam itu cukup meriah, karena biasanya setiap malam apalagi malam di musil liburan, muda-mudi selau berkumpul di Malioboro sebagai tempat konkow-kongkow, tempat hiburan serta untuk mencari inspirasi tentunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar